Ketum ICMI: Google Lebih Banyak Manfaatnya daripada Mudzaratnya

Jimly Asshiddiqie, Ketum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Ketum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie tak sepakat bila YouTube dan Google diblokir. Pendapat mengenai blokir itu yang sempat ramai bukan suara ICMI tapi pendapat pribadi. Jimly menyampaikan, sebenarnya yang dimaksud blokir itu menyaring konten pornografi.

"Tidak mungkin melarang Google. Google itu jauh lebih banyak manfaat dari Mudharatnya. Semua media punya sisi positif dan negatif. Nah, yang negatifnya itu porno, yang menandung porno itu bukan hanya Google dan YouTube, Twitter ada pornonya, Facebook semua ada," jelas Jimly di sela buka puasa bersama di TB Simatupang, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Jimly menyampaikan dia juga sudah berbicara dengan Menkominfo Rudiantara. Dan hasil pembicaraan itu disepakati bahwa konten porno harus dikontrol.

"Jadi pemerintah harus sungguh-sungguh memblok, tapi konten bukan situsnya. Itu keliru, kalo facebook-nya, ya tidak bisa. Tidak bisa cuma Google sama YouTube, harus semuanya, harus menggunakan logika yang sama," tegas dia.

"Saya setiap hari searching informasi, menulis buku ya dari Google. Om Google yang saya tanyain," tambahnya.

Sekali lagi, Jimly menyampaikan yang terpenting adalah kontrol pada konten, serta melakukan pembimbingan pada masyarakat agar bisa menyaring konten negatif.

"Jadi ICMI sebagai organisasi cendikiawan akan bekerja sama semua kekuatan moral bangsa untuk membimbing masyarakat luas. Kita bekerja sama dengan semua agama. Bukan hanya Islam, tapi semua agama punya aturan sama untuk memperbaiki moral bangsa, itu yang lebih penting," tutup dia.

Sumber: detik.com

Tidak ada komentar